Karena Pelukmu Selalu Berhasil Menenangkanku

Pada jam hampir menyentuh sembilan malam ini, aku selalu merindukan pelukan dan suaramu setiap saat, hanya itu yang aku tahu. waktuku memang termakan untuk segala kewajiban, tapi terkadang kamu selalu hadir di sisa-sisa waktu yang aku miliki. Bukan, bukan berarti kamu nomor sekian, aku hanya menempatkan tempat yang pantas untuk pria yang spesial, karena kamu pantas berada disana. Tapi, mungkin aku tidak pernah berada dimana-mana, pun di hatimu juga otakmu, itu pun juga aku maklumi, tidak pernah ada tempat untuk yang disembunyikan.

Aku begitu percaya bahwa tidak pernah ada tempat untukku, tapi setiap aku menyerah kamu selalu memberikan kekuatan yang salah, kekuatan yang selalu merasa yang kita lakukan ini benar, kekuatan yang membuat aku tidak menyalahkan siapapun juga tidak menyalahkan keadaan. Kamu selalu mampu memberiku rasa percaya, bahwa ada bahagia di ujung jalan sana, meskipun yang aku rasakan; kita hanya berjalan di tempat, tidak kemana-mana.

Sayang, kamu tahu kita tidak berpindah kemana-mana, yang kamu tahu aku hanya perempuan yang jelas tidak akan pernah menuntut apa-apa selain pelukmu yang mampu menghangatkannya. Mungkin, bagimu, aku begitu lumrah untuk disakiti, lalu aku akan segera terobati dengan pelukanmu. Sayang, perempuan tidak bisa kamu samakan dengan logika yang kamu gunakan, logika laki-laki.

Aku tidak pernah menyesal telah menjadi perempuan yang menggunakan perasaan dalam banyak hal, aku tidak pernah menyesal telah memelukmu, aku tidak pernah menyesal pernah tertidur di pundakmu, aku tidak menyesal mendengar detak jantungmu yang memburu, aku tidak menyesal mengecupmu, aku tidak menyesali adanya cinta di antara kita. Tapi, ada satu hal yang aku sesali, aku takut ketika aku sudah memberikan segalanya, namun kamu hanya memberiku seperlunya.


Aku mencintaimu bagaimanapun dirimu, Aku tetap mencintaimu, meskipun tubuhmu dipenuhi banyak bekas luka, atau kepalamu tidak ada rambutnya sama sekali. Aku tetap mencintaimu, meskipun kamu selalu membuatku menunggu.

Kamupun mencintaiku pasti karena penuh dasar, mencintai kekuatan yang aku miliki untuk tetap bersabar dengan kondisi seperti ini, bahkan saat banyak temanku yang berbicara soal hubungan ini dan aku tidak peduli sama sekali. Kamu mencintaiku karena aku tidak banyak menuntut hal darimu. Kamu mencintaiku karena aku berhasil membuatmu ingin selalu menghubungiku berulang-ulang kali. Kamu mencintaiku karena kita berbeda dalam segala, namun perbedaanku sepenuhnya mampu melengkapimu. Kamu mencintaiku, tentu karena aku hanya mampu menangis dalam pelukmu, ketika aku tahu ternyata kamu sudah punya dia. Sebenarnya, ada orang yang sungguh mencintaimu, namun gadis itu datang di waktu yang salah.

Aku adalah kesalahan yang ingin terus kamu ulang, sementara kamu adalah kesalahan yang tidak ragu aku buat berkali-kali. Kita punya banyak kesamaan juga perbedaan. Suara khasmu adalah nada sumbang kesukaanku, tetaplah begitu sampai Tuhan mengizinkan kita tetap bersama.

Aku mencintaimu. Hanya itu yang kutahu. Hanya itu yang bisa kulakukan. Tetap ikuti aturan mainmu. Tetap bahagia dalam rahasia kita.



Untuk pria bermedok Jawa dan Sulawesi,

yang menyediakan "tempat persembunyian,

paling menyenangkan"


Comments

Popular Posts